post-image

Jaga Konservasi Hutan Arjuno, Cargill, Yayasan Cempaka, Pemkab Pasuruan dan USAID IUWASH Luncurkan CITASAMA

Cargill di Indonesia, Yayasan Cempaka, dan USAID IUWASH meluncurkan program Aksi Iklim dan Lanskap Berkelanjutan (CITASAMA), Jumat (17/5/2024) sore.

Kick of program Konservasi Lingkungan tersebut digelar di Hutan Cempaka, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan dan dihadiri beberapa tamu penting. Diantaranya Arief Susanto, Direktur Government Relations Cargill Indonesia. Kemudian Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kementerian Lingkungan Hidup, Muchammad Saparis Soedarjanto; Sekda Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko; Nancy Eslick, Koordinator USAID Global Water; Ketua Cempaka Foundation, Sarifudin Latif dan lainnya.

Menurut Arief, pihaknya berkomitmen untuk melindungi hutan dan ekosistem di Gunung Arjuno sejak beberapa tahun lalu. Fokusnya pada konservasi hutan melalui pendekatan multipihak yang mencakup rehabilitasi hutan, pertanian regeneratif, dan pengelolaan cadangan air guna memastikan akses masyarakat terhadap air bersih.

"Di Cargill, kami berkomitmen untuk melindungi hutan dan ekosistemnya. Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Kami yakin Yayasan Cempaka dan USAID IUWASH memiliki komitmen dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan program ini secara efektif. Kami juga berniat menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah lokal dan masyarakat sekitar," katanya.

Dijelaskan Arief, CITASAMA akan dilaksanakan di Hulu DAS Kedunglarangan dengan cakupan area seluas 1.108 hektar di hutan Gunung Arjuno yang meliputi lima desa di Kecamatan Prigen. 

Dalam prakteknya, banyak aksi yang dilakukan, diantaranya menanam 200.000 pohon, membangun 1.000 sumur serapan, dan 5.000 biopori untuk mengembalikan fungsi cadangan air. 

"Real action yang kita lakukan banyak sekali. Mulai penanaman pohon, membangun sumur resapan dan biopori. Itu semua untuk mengembalikan fungsi cadangan air," terangnya. 

Sementara itu, Sarifudin Lathif selaku Direktur Eksekutif Yayasan Cempaka menegaskan bahwa pihaknya terus bersinergi dengan banyak pemangku kepentingan. Termasuk warga setempat yang sangat berperan penting dalam menjaga konservasi dan pengelolaan sumber daya alam.

"Sebagai pelaksana utama, kami terus berkoordinasi erat bersama pemangku kepentingan dan masyarakat lokal. Kami akan selalu melibatkan masyarakat dalam kemitraan ini sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam melaksanakan upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam," tegasnya. 

Nancy Eslick, Koordinator USAID Global Water menambahkan bahwa kemitraan ini adalah contoh keterlibatan sektor swasta dan masyarakat sipil dalam menjawab tantangan kompleks. Salah satunya terkait perubahan iklim dan kelangkaan air untuk masa depan yang berkelanjutan.

"Thank u for good collaboration like this. Because it is very important to maintain the conservation and availability of water in the Arjuno Forest. And it must be with the cooperation of all parties," terangnya. 

Terpisah, Sekda Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko menyampaikan bahwa Lebih dari 7.000 petani dan masyarakat lokal, termasuk perempuan yang dilibatkan dalam program ini. Tentu saja, hal tersebut sangat positif dalam meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan ekonomi.

"Masyarakat lokal ikut serta dalam model agroforestri berbasis pertanian regeneratif serta program pendidikan dan bisnis pengolahan komoditas hutan untuk keberlangsungan serta kesejahteraan masyarakat sekitar," harapnya. 

Seperti diketahui, CITASAMA merupakan kelanjutan dari kolaborasi Cargill dan Yayasan Cempaka yang telah berlangsung sejak 2016. Sejak 2014, mereka bersama masyarakat lokal telah menanam 71.500 pohon dari 15 spesies di 201 hektar lahan Gunung Arjuno dan berhasil mengembalikan fungsi lima mata air serta berkontribusi pada ekonomi masyarakat melalui kegiatan agroforestri. (emil)

 

 

sumber : https://www.pasuruankab.go.id