
Kunjungan FKPDAS Brantas Sampeyan: Perkuat Jejaring DAS Regional
PASURUAN - Senin, 23 Desember 2024, Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Brantas Sampeyan Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke Forum DAS Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat jejaring koordinasi antarwilayah DAS di Jawa Timur, sekaligus memperdalam pemahaman lapangan terhadap pendekatan pengelolaan yang telah dilakukan oleh FORDAS Pasuruan.
Dalam kunjungan ini, para peserta melakukan diskusi mendalam mengenai tiga DAS utama yang menjadi perhatian di Kabupaten Pasuruan, yaitu:
- DAS Kedunglarangan: DAS prioritas yang telah memiliki skema Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH) sesuai dengan Perbup Pasuruan No. 224 Tahun 2023;
- DAS Welang: Memiliki tekanan dari alih fungsi lahan dan urbanisasi, namun menyimpan potensi besar sebagai sumber air dan lokasi konservasi multipihak;
- DAS Rejoso: Terkenal sebagai kawasan pertanian dan mata air penting yang mengalir hingga wilayah hilir Pasuruan dan sekitarnya.
Setiap DAS dibahas dari sisi tantangan aktual, strategi penanganan, dan pendekatan partisipatif yang digunakan untuk melibatkan masyarakat serta sektor swasta. FORDAS Kabupaten Pasuruan memaparkan bagaimana keterlibatan multipihak—pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan akademisi—dapat mendorong solusi konkret dalam pengelolaan DAS berbasis kolaborasi.
Kunjungan ini juga mencakup survei lapangan ke beberapa titik penting di kawasan hulu, termasuk Basecamp Baladaun, yang menjadi lokasi edukatif sekaligus titik pemantauan kondisi vegetasi dan sumber mata air. Terima kasih disampaikan secara khusus kepada Mas Harris dan tim Baladaun yang telah mendampingi kegiatan dengan penuh semangat, memberikan penjelasan teknis, serta berbagi pengalaman langsung dari lapangan.
Diskusi dan catatan lapangan ini diharapkan menjadi modal awal untuk merancang sinergi antarforum DAS, khususnya dalam konteks koordinasi regional di bawah naungan FKPDAS Brantas Sampeyan. Kolaborasi seperti ini penting untuk mengatasi persoalan lintas batas DAS—yang membutuhkan pendekatan terpadu, holistik, dan berbasis data.
“Menjaga DAS bukan tugas satu daerah, melainkan kerja bersama. Dari hulu ke hilir, kita semua terhubung oleh aliran yang sama.”
— FORDAS Pasuruan