post-image

Penutupan Program Konservasi 2024 oleh PT Tirta Investama: Langkah Menuju Tahap Berikutnya

Pada Selasa, 21 Januari 2025, PT Tirta Investama (AQUA) resmi menutup rangkaian Program Konservasi 2024 melalui sebuah acara yang diselenggarakan di Pendopo Alas Pinggan, Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Acara ini menjadi momentum reflektif sekaligus penyusunan langkah strategis menuju keberlanjutan program konservasi di tahun-tahun berikutnya.

Dengan semangat menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung ketersediaan sumber daya air, program konservasi yang dijalankan selama 2024 berhasil mencatat berbagai capaian penting, antara lain:

🌿 Hasil Program Konservasi 2024:

  1. Penanaman 5.000 pohon di kawasan hulu DAS sebagai bagian dari upaya penghijauan dan perlindungan daerah tangkapan air.
  2. Pembuatan 300 lubang rorak untuk memperkuat daya resap tanah, mengurangi limpasan air hujan, serta menekan erosi dan sedimentasi.
  3. Pembangunan 2 unit sumur resapan, yang dirancang berdasarkan kearifan lokal dan difungsikan untuk mitigasi kekeringan serta pencegahan kebakaran hutan.
  4. Serah terima Program Kolaborasi Alas Pinggan, yang menandai sinergi multipihak dalam pengelolaan kawasan konservasi berbasis komunitas.
  5. Penyerahan Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH) kepada masyarakat sebagai bentuk penghargaan atas peran mereka dalam menjaga hutan dan sumber mata air.
  6. Deklarasi Masyarakat Peduli Api, sebuah komitmen kolektif untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan secara mandiri dan terpadu.

Kegiatan ini juga menjadi ajang apresiasi terhadap masyarakat yang telah menunjukkan inovasi lokal, salah satunya melalui pemanfaatan sumur resapan untuk memadamkan api secara efektif ketika terjadi kebakaran hutan. Upaya ini merupakan contoh keberhasilan integrasi antara pendekatan teknis dan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.

Dalam sambutannya, perwakilan FORDAS Kabupaten Pasuruan menyampaikan bahwa pohon bambu, yang menjadi salah satu jenis tanaman konservasi di wilayah tersebut, memiliki manfaat ekologis yang luar biasa: satu batang bambu mampu menghasilkan oksigen untuk dua orang setiap hari. Fakta ini menegaskan pentingnya melestarikan vegetasi khas lokal sebagai solusi berbasis alam yang berkelanjutan.

PT Tirta Investama juga menegaskan bahwa konservasi tidak berhenti di angka dan proyek, melainkan merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan keberlanjutan, komitmen multipihak, dan evaluasi berkelanjutan. Tahun 2025 akan menjadi tahap lanjutan dari penguatan konservasi berbasis PJLH, dengan melibatkan lebih banyak masyarakat dan mitra strategis.

“Ketika hutan terbakar, kita tak hanya kehilangan pohon—kita kehilangan harapan. Maka mari kita jaga alam, bukan hanya untuk kita, tapi untuk anak cucu kita.”
Forum DAS Kabupaten Pasuruan